Enam Kesalahan Orang Indonesia ketika Pergi ke Tanah Suci


Ka'bah di Masjidil Haram Makkah Al Mukarromah

Ketika orang Indonesia pergi ke tanah suci baik untuk beribadah Umroh maupun Haji seringkali membuat agen travel kewalahan. Hal ini disebabkan asumsi sebagian besar penduduk Indonesia yang akan berkunjung ke tanah suci selalu berlebihan sehingga mengakibatkan sikap atau tindakan yang sebenarnya tidak diperlukan dan malah akan merepotkan jemaah sendiri dan petugas agen travel. 

Sikap atau tindakan apa sajakah yang menjadi kesalahan dari jemaah Indonesia?

1. Menukar mata uang Riyal di Indonesia dalam jumlah besar

500 Riyals

Kebiasaan menukar uang Rupiah menjadi Riyal sebelum berangkat ke tanah suci memang sebaiknya dilakukan tetapi hendaknya tidak perlu dalam jumlah besar. Maksimal 500 riyals sudah cukup untuk sekedar berjaga-jaga jika kita butuh untuk membeli sesuatu seperti makanan ringan dan Sim Card ketika baru pertama mendarat di Bandara International Arab Saudi. Hal ini dikarenakan jika kita memiliki kartu ATM bank-bank di Indonesia yang berlogo VISA atau Mastercard sudah dapat melakukan penarikan tunai di mesin-mesin ATM Arab Saudi dan kursnya jauh lebih baik daripada di Indonesia. Sehingga jangan heran jika Riyals yang kita dapatkan jauh lebih banyak daripada jika menukar Riyals di Indonesia. Selisihnya bisa sampai Rp 400 per Riyal. Kita pantas bangga kalau mata uang Rupiah lebih diakui disana.

2. Membawa bekal lauk pauk dari Indonesia

Telur Ayam, Ikan Teri dan Abon Daging

Sebagian besar orang Indonesia yang pergi ke tanah suci membawa lauk pauk dari Indonesia untuk lauk saat makan disana dengan asumsi masakan arab yang tidak sesuai dengan lidah orang Indonesia. Lauk yang dibawa rata-rata adalah lauk yang awet untuk tidak basi seperti telur, ikan teri dan abon daging. Padahal catering disana sudah mampu menyediakan masakan khas Indonesia dan para pekerjanya pun kebanyakan adalah orang Indonesia.

3. Tidak segera membeli Sim Card ketika landing di Bandara Internasional Arab Saudi
Ketika tiba di Bandara Internasional Arab Saudi, sebaiknya yang pertama dibeli oleh anda adalah Sim Card lokal Arab Saudi seperti Mobily Hajj and Umrah SIM Card sebagai solusi komunikasi yang paling hemat dengan keluarga yang ada di Indonesia. Jika mengandalkan nomor Indonesia untuk panggilan roaming internasional tarifnya sangat mahal. Segera membeli dan menggunakan Sim Card lokal di Arab Saudi adalah solusi yang tepat dan segera infokan nomor lokal anda yang baru dengan keluarga di Indonesia. Dan jika keluarga anda yang berada di Indonesia ingin menghubungi anda selama di Arab Saudi, saya sarankan untuk menggunakan nomor Telkomsel dan menggunakan kode Internasional 01017 + Kode Negara + Nomor Arab Saudi karena tarifnya hanya Rp 1500/menit. Lebih detail tentang tarif panggilan Telkomsel ke luar negeri silahkan baca disini.


4. Tidak memberi label barang yang dibagasikan

Koper Umroh

Saat umroh akan ada banyak koper dengan warna sejenis yang tentunya akan membingungkan anda ketika akan mengambilnya saat tiba di Bandara International Arab Saudi. Oleh karena itu berilah tanda yang unik pada koper yang anda bagasikan sehingga memudahkan mengenalinya saat tiba di bandara.

5. Membawa galon untuk tempat air zamzam

Galon Zamzam 10 ltr

Air Zamzam adalah air yang diberkahi. Namun dengan diberkahinya air tersebut membuat orang-orang yang berkunjung ke tanah suci cenderung untuk membawa air ini lebih banyak untuk oleh-oleh ketika tiba di tanah air. Akibatnya, mereka membawa sejumlah galon air baik dari tanah air ataupun membelinya ketika di tanah suci padahal setiap orang sudah mendapatkan jatah gratis 10 liter Air Zamzam per orang dari agen travel. Sehingga sebaiknya hindari membawa galon sendiri karena ini juga akan menambah biaya bagasi anda saat akan naik pesawat pulang ke tanah air. Dan jika ingin membawa lebih banyak, gunakan saja botol air mineral yang bisa dibawa dengan mudah dan jangan lupa untuk dibagasikan saat pulang ke Indonesia.

6. Berbelanja oleh-oleh berlebihan

Kurma Ajwa

Orang-orang Indonesia yang pergi ke tanah suci, sebagian besar cenderung menjadi sophaholic alias suka berbelanja padahal barang-barang yang dijual disana juga barang-barang impor yang sebagian besar juga diimpor dari negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia. Sehingga untuk apa membeli barang-barang yang bisa ditemukan di dalam negeri dengan harga yang tentunya jauh lebih mahal disana. Jika ingin membeli oleh-oleh, saran saya pastikan barang yang anda beli adalah barang-barang khas timur tengah seperti Kurma Ajwa (Kurma Nabi), Al Quran hasil percetakan Arab Saudi di Madinah dan jika ingin berbelanja barang-barang fashion sebaiknya memilih barang-barang dengan label made in Turkey karena Turki terkenal dengan materialnya yang berkualitas.

Comments