Mitratel atau PT Dayamitra Telekomunikasi adalah salah satu anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Mitratel mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak tahun 2008. Sampai saat ini, Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua operator seluler Indonesia telah menjadi tenant dengan menempatkan perangkat BTSnya di menara Mitratel.
Per tanggal 26 Oktober 2021 sampai dengan 4 November 2021, emiten tersebut membuka kesempatan pertama kali kepada para investor retail untuk berinvestasi dengan melakukan pemesanan pada website www.e-ipo.co.id. Rentang harga penawaran berada pada Rp 775 - Rp 975. Volume saham yang ditawarkan sejumlah 255.400.000 lot. Dengan kode saham MTEL.
Book Building MTEL |
Nilai Intrinsik MTEL
Secara sederhana, nilai intrinsik adalah nilai yang sebenarnya dari perusahaan. Ada 3 cara dalam menghitung Nilai Intrinsik perusahaan diantaranya sbb:
- Discounted Cash Flow Analysis
- Analysis Based on Financial Metric (P/E Ratio)
- Asset-based Valuation
Dikarenakan MTEL ini adalah emiten baru yang IPO di bursa, saya menggunakan metode Asset-based valuation dalam perhitungan nilai intrinsiknya sbb:
Nilai aset dan liabilitas bisa kita dapatkan dari data prospectus dalam website e-IPO di atas.
Laporan Posisi Keuangan dari Data Prospectus MTEL |
Dengan nilai intrinsik 13683.9 Miliar rupiah dan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 255.4 juta lot, maka nilai intrinsik per lembar saham MTEL yang sebenarnya adalah 535.8 rupiah. Dengan pertumbuhan yang sangat signifikan dari tahun 2020 sampai dengan 2021 (68% dalam 6 bulan) dimana kondisi pandemi sudah mulai berkurang maka bisa dikatakan sangat wajar jika rentang harga per saham yang ditawarkan saat IPO berada di range 775 - 975 rupiah.
Prospek Bisnis MTEL
Bisnis MTEL yang utama adalah penyewaan menara dimana jumlah menara yang disewakan sangat jauh lebih besar jumlahnya dan lebih tersebar di seluruh lokasi di Indonesia daripada pesaingnya (TBIG dan TOWR) yang sudah lebih dulu listed di bursa. Adapun provider yang menjadi mitra utama dari MTEL adalah provider-provider besar telekomunikasi di Indonesia yang sudah sangat dikenal seperti Telkomsel, 3, Indosat, XL dan Fren.
Bisnis penyewaan menara di Indonesia masih dinilai sangat menarik dengan adanya kebutuhan terhadap penggunaan Internet yang semakin meningkat ditambah rencana penerapan teknologi 5G dan layanan digital seperti Internet of Things (IOT). Bisnis menara telekomunikasi secara global juga masih diprediksi meningkat cukup signifikan berdasarkan media berita Business Wire (Berkshire Hathaway group).
Semoga dengan sedikit review sederhana tentang IPO Mitratel (MTEL) ini bisa memberikan gambaran bagi siapa saja yang ingin berinvestasi pada emiten tersebut.
Comments
Post a Comment
Komentar anda adalah semangat saya untuk terus menulis.