
Apa itu IASC?
IASC, singkatan dari Indonesia Anti-Scam Centre, adalah sebuah inisiatif yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Satgas PASTI dan pelaku industri jasa keuangan. Tujuan pokoknya adalah menjadi pusat koordinasi nasional dalam penanganan kasus penipuan (scam) di sektor keuangan, khususnya yang melibatkan transaksi digital atau keuangan online. legalcentric.com+3OJK+3InfoPublik+3
Domain resmi untuk IASC adalah iasc.ojk.go.id, yang digunakan sebagai portal pelaporan dan penanganan pengaduan terkait penipuan keuangan oleh masyarakat. portal.komdigi.go.id+4Neraca+4OJK+4
Dengan makin berkembangnya kasus kejahatan finansial melalui media digital, kehadiran IASC diharapkan dapat mempercepat respons, koordinasi antar lembaga, serta pemulihan bagi korban scam.
Sejarah dan Peluncuran IASC
Berikut garis waktu penting terkait IASC:
IASC diluncurkan secara resmi oleh OJK pada 22 November 2024 sebagai pusat penanganan penipuan transaksi keuangan. legalcentric.com+2OJK+2
Saat peluncuran awal (soft launching), IASC sudah didukung oleh asosiasi di industri perbankan, penyedia sistem pembayaran, serta e-commerce. OJK+2legalcentric.com+2
Pada masa soft launching, sebanyak 79 bank telah bergabung dalam sistem koordinasi IASC. OJK
Seiring waktu, fungsi dan kapasitasnya terus diperluas agar penanganan penipuan bisa lebih cepat, efektif, dan berskala nasional. Antara News+3OJK+3institute.ojk.go.id+3
Peluncuran ini merupakan respons terhadap maraknya kasus penipuan keuangan digital dan meningkatnya kerugian publik akibat scam, sehingga dibutuhkan mekanisme yang terstruktur dan terintegrasi.
Fungsi dan Tugas IASC
IASC memiliki beberapa fungsi dan tugas utama sebagai berikut:
Forum koordinasi antara OJK, Satgas PASTI, dan pelaku industri jasa keuangan dalam penanganan kasus scam. OJK+2OJK+2
Pemblokiran transaksi atau rekening yang dicurigai terkait scam agar dana korban tidak semakin mengalir ke pelaku. portal.komdigi.go.id+3OJK+3OJK+3
Identifikasi pihak terkait dalam kasus scam — baik pelaku utama, penyedia layanan, maupun perantara. OJK+1
Upaya pengembalian dana korban, bila masih ada dana yang bisa diselamatkan. Antara News+3OJK+3OJK+3
Penindakan hukum dan koordinasi dengan aparat penegak hukum terhadap pelaku penipuan. OJK+1
Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan digital. institute.ojk.go.id+2portal.komdigi.go.id+2
Dengan mekanisme yang terintegrasi, IASC memungkinkan respons yang lebih cepat dan efisien pada laporan penipuan.
Statistik & Keberhasilan (Sampai Pertengahan 2025)
Sejak operasionalnya, IASC telah mencatat beberapa capaian yang signifikan:
Hingga 30 Juni 2025, IASC telah menerima 166.258 laporan penipuan. Antara News
Dana yang berhasil diamankan (terblokir atau diselamatkan) oleh IASC mencapai Rp 558,7 miliar dari total kerugian yang dilaporkan sekitar Rp 3,4 triliun. Antara News
Jumlah rekening yang diblokir mencapai 56.986 rekening dari laporan yang ada. Antara News
Sementara itu, laporan-laporan penipuan sebelumnya (per Februari 2025) juga mencatat bahwa IASC sudah mengamankan dana senilai Rp 106,8 miliar dari jumlah laporan yang masuk. Antara News+2OJK+2
Data ini menunjukkan bahwa mekanisme koordinasi dan pemblokiran cepat memiliki dampak nyata dalam membatasi kerugian akibat aktivitas scam keuangan.
Cara Masyarakat Melapor ke IASC (Melalui iasc.ojk.go.id)
Bagi warga yang menjadi korban atau mengetahui indikasi penipuan keuangan, berikut langkah-langkah umumnya:
Kunjungi situs resmi IASC di iasc.ojk.go.id (pastikan domain benar & aman). Neraca+2detikfinance+2
Isi formulir pengaduan dengan data lengkap: kronologi kejadian, bukti transaksi (screenshots, transfer, bukti pembayaran), data pelaku (rekening, nama, alamat jika memungkinkan), dan dokumen pendukung lainnya. Antara News+4InfoPublik+4OJK+4
Laporan juga dapat disampaikan lewat email resmi IASC atau OJK (misalnya iasc@ojk.go.id) atau melalui penyedia jasa keuangan yang digunakan. mediacenter.riau.go.id+3csulfinance.com+3Neraca+3
Setelah laporan masuk, tim IASC akan melakukan verifikasi, berkoordinasi dengan bank atau penyedia pembayaran, memblokir transaksi/rekening mencurigakan, dan jika memungkinkan mengembalikan dana korban. Antara News+3OJK+3OJK+3
Dalam prosesnya, aparat hukum dapat dilibatkan untuk menindak pelaku jika bukti mencukupi. OJK+2InfoPublik+2
Kunci keberhasilan proses pengaduan adalah kecepatan pelaporan dan kelengkapan data/bukti yang dilaporkan. Semakin cepat melapor, peluang dana bisa diselamatkan juga makin besar. detikfinance+2Antara News+2
Catatan Penting & Hal yang Harus Diwaspadai
Tentu saja, dalam pelaksanaan sistem seperti IASC, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat:
Hati-hati terhadap impersonation scam — ada oknum yang mengaku lembaga IASC agar mendapatkan kepercayaan korban, lalu menipu. Pelaporan hanya valid kalau lewat situs resmi IASC (iasc.ojk.go.id). OJK+2detikfinance+2
Selalu cek keaslian website atau formulir laporan — pastikan domain dan sertifikat SSL valid. Hindari situs “tiruan” yang bisa mencuri data pribadi Anda.
Jangan tergoda janji “pengembalian cepat uang tanpa proses” melalui pihak-pihak yang menjanjikan “jalan pintas.” Semua proses harus melalui mekanisme resmi.
Pastikan bukti-dokumen lengkap dan akurat agar tim IASC bisa menindaklanjuti. Laporan tanpa bukti kuat cenderung sulit ditindaklanjuti.
Masyarakat juga diimbau untuk terus meningkatkan literasi keuangan dan kewaspadaan digital, agar tak mudah tertipu modus-modus baru. institute.ojk.go.id+1
Dengan kesadaran dan kerja sama yang baik antara masyarakat dan institusi keuangan, sistem semacam IASC bisa berfungsi optimal sebagai garda depan dalam melindungi rakyat dari penipuan finansial.
Kesimpulan
iasc.ojk.go.id adalah portal resmi Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), wadah pelaporan dan penanganan scam di sektor keuangan yang dikelola oleh OJK bersama Satgas PASTI dan mitra industri.
IASC bertugas melakukan koordinasi antar lembaga, blokir transaksi mencurigakan, identifikasi pelaku, dan upaya pemulihan dana korban.
Sejak peluncurannya, IASC telah menunjukkan keberhasilan dalam mengamankan ratusan miliar rupiah dana korban dan memproses ribuan laporan.
Kecepatan pelaporan dan kelengkapan bukti sangatlah penting agar tindakan efektif dapat dilakukan.
Masyarakat harus berhati-hati terhadap situs palsu atau pihak yang mengaku mewakili IASC.
Comments
Post a Comment
Komentar anda adalah semangat saya untuk terus menulis.